Tuesday, December 24, 2013

Film Indonesia Raih Gold Reel Award di Las Vegas

Poster film let's play
Prestasi film Indonsia boleh mencapat acungan jempol. Film Lets Play, Ghost! kembali dianugerahi penghargaan internasional pada bulan ini. Anugerah yang diterima adalah Gold Reel Award 2013 dalam kategori film cerita panjang dari Nevada International Film Festival yang berpusat di Las Vegas, Amerika Serikat.
Nevada International Film Festival adalah sebuah film festival tradisional bergengsi yang berfokus untuk mencari film-film bermutu dengan skenario apik, orisinil, dan memiliki penceritaan yang luwes dan mumpuni. Bulan Desember adalah tahun ke-5 penyelenggaraan film festival bergengsi ini dan dibanjiri para filmmakers independen dan para profesional dari manca negara. Sebelumnya, pada bulan November, Let’s Play, Ghost! yang disutradarai dan diproduseri Damien Dematra dengan Dorce Gamalama sebagai produser eksekutif, dianugerahi 5 penghargaan bergengsi dari festival film Indie di La Jolla, California, Amerika Serikat, dengan mendapat Award of Excellence sebagai film cerota panjang terbaik, sutradara terbaik untuk Damien Dematra dan Pemeran Utama terbaik untuk Natasha Dematra. Disamping itu film ini diganjar dengan 2 Award of Merit untuk kategori Cinematography (untuk Damien Dematra) dan Editing (untuk Irene Christina dan Virda Anggraini). Dorce Gamalama dalam debutnya sebagai produser eksekutif film merasa bangga dengan pencapaian ini karena menurutnya, hal ini membuktikan film horor Indonesia bukan sekadar film picisan yang  dipandang sebelah mata.
Let’s Play, Ghost!_ dibintangi Natasha Dematra peraih tiga penghargaan artis terbaik dan beberapa remaja berbakat Vina Yunita, Pagitta Ross, Kayla Atilla, Herdi Bagus, dan Aditya Antika.  Walau telah diputar di berbagai festival film di manca negara, film ini rencananya baru akan tayang di Indonesia tahun depan.
Let’s Play, Ghost!_ mengambil kisah lima sahabat remaja: Natasha si pemberani, Diana si pesolek, Davina si lugu, Kathy si penyair gagal, dan Rhonda si waria sableng. Mereka berlibur ke sebuah vila terpencil di Puncak berdasarkan iklan internet. Mereka tidak tahu, bahwa di tempat itu sebelumnya pernah terjadi serentetan kematian misterius.
Sejak awal kedatangan, mereka disambut dengan sikap memusuhi dari para pembantu. Kathy berhasil mengetahui cerita legenda dari seorang pembantu yang diam-diam naksir padanya. "Sesuatu yang jahat“ akan muncul bila ada yang menyebutkan kalimat, “Lets play!“ sebanyak lima kali. Tidak percaya pada mitos ini, saat bermain Truth or Dare, para remaja menantang Rhonda untuk menyebut kalimat itu.
Siapa-siapa sajakah yang berhasil selamat dari teror maut sang hantu? Di atas itu semua apakah sebenarnya yang dituntut sang hantu di balik terornya? Semuanya baru terungkap pada surprise ending yang justru mengharu-biru!