Saturday, September 14, 2013

Denok & Gareng Berkompetisi di Yamagata International Documentary Film Festival 2013

Denok dan Gareng
Setelah lolos dalam program bergengsi Competition for First Appearance di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) tahun 2012 lalu, film dokumenter Denok & Gareng (2012) yang disutradarai oleh Dwi Sujanti Nugraheni, dipastikan akan berkompetisi dalam program New Asian Currents di Yamagata International Documentary Film Festival (YIDFF), 10-17 Oktober 2013 mendatang di Jepang.
Denok & Gareng akan bersaing dengan 18 film Asia lainnya dengan juri yang terdiri dari Philip Cheah dan Takashi Toshiko. Film ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari pasangan suami-istri yang beternak babi di sebuah wilayah di Yogyakarta. Demi mencukupi nafkah keluarga dan menambal hutang yang ditinggalkan bapaknya, pasangan ini juga harus bekerja di beberapa tempat lain. Relasi cinta serta dinamika kehidupan sederhana dalam keluarga mereka terbangun sepanjang durasi film.
Film ini tidak menggunakan metode wawancara di sepanjang durasinya. “Saya menggunakan teknik observasional, karena saya tidak ingin ‘mengganggu’ subjek saya. Semua berjalan secara natural serta tidak ada hal yang ‘dibuat-buat’ oleh mereka. Saya tidak perlu lagi bertanya dan memaksanya untuk memberikan jawaban yang mungkin mereka tak ingin menjawabnya,” jelas Heni, panggilan akrab sutradara Denok & Gareng.
Heni mengaku sangat memilih ketika memasukkan filmnya dalam sebuah festival. IDFA dan YIDFF ini merupakan dua festival yang memang menjadi targetnya. “Saya memilih festival-festival ini karena memang tempat yang tepat untuk film saya, baik secara ideologi, isu yang dibawa, maupun manajemen festivalnya. Selain itu, saya juga memiliki target-target tertentu. Misalnya untuk world premiere film ini, harus di festival film yang filmmarket-nya bagus. Itu makanya IDFA 2012 menjadi pilihan yang paling tepat,” tutur Heni, tegas.
YIDFF sendiri merupakan salah satu festival dokumenter terpenting di dunia dan diselenggarakan setiap dua tahun. New Asian Currents merupakan salah satu program kompetisi di YIDFF bagi sutradara yang baru pertama kali memasuki arena festival ini. Program ini mulai diadakan pada penyelenggaraan YIDFF tahun 1995.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tercatat beberapa film dari Indonesia yang berada dalam sesi kompetisi ini. Sebutlah di antaranya Merry-Go-Round (1993) yang disutradarai Muhammad Rivai Riza atau yang lebih dikenal sebagai Riri Riza, masuk tatkala Program New Asian Currents ini pertama dibuka. Pada YIDFF berikutnya tahun 1997, The Little Gayo Singer (1995) sutradara Nan Triveni Achnas berhasil lolos berkompetisi.
Film-film Indonesia bukannya tak pernah berprestasi di YIDFF. Setidaknya ada dua film yang pernah mendapatkan penghargaan pada sesi New Asian Currents ini. Pada YIDFF 2007, The Drown Sea (2006) karya Yuslam Fikri Anshari (Yufik) mendapatkan Award of Excellence. Lalu pada 2011, Prison and Paradise (2010) sutradara Daniel Rudi Haryanto membawa pulang Directors Guild of Japan Award.
Masuknya Denok & Gareng dalam kompetisi di YIDFF tahun ini menjadi sumbangan berharga untuk perfilman dokumenter tanah air. Daniel Rudi Haryanto, yang merasakan atmosfer kompetisi di YIDFF tahun 2011, menyampaikan apresiasinya kepada sutradara dan seluruh tim Denok & Gareng: “Keren! Sebuah gerak maju dan sumbangan penting untuk Indonesia. Aku melu bangga lan bungah!” * Iman Ramadhan / Komunitasfilm.org / Editor: Bayu Bergas

Berikut daftar film Indonesia yang masuk dalam Yamagata International Documentary Film Festival dari tahun ke tahun.
Tahun Sesi/Program Film Indonesia
1991 Asia Program Paraing Marapu (Dudit Widodo, 1990)
1993 Asia Program • Genesis Genesis (Gotot Prakosa, 1981)
• Jalur (Gotot Prakosa, 1977)
• Meta Ekologi (Gotot Prakosa, 1979)
• Meta-Meta (Gotot Prakosa, 1977)
• On Family Planning (Gotot Prakosa, 1979)
1995 New Asian Currents Merry-Go-Round (Muhammad Rivai Riza, 1993)
1997 New Asian Currents The Little Gayo Singer (Nan Triveni Achnas, 1995)
1999 New Asian Currents Jakarta Stock Shots: No. 7 (Ron Puyundatu, 1999)
2001 Tidak ada Tidak ada
2003 Tidak ada Tidak ada
2005 Tidak ada Tidak ada
2007 New Asian Currents • The Drown Sea (Yuslam Fikri Anshari, 2006) | “Meraih Award of Excellence”
• Playing between Elephants (Aryo Danusiri, 2007)
2009 New Asian Currents Crescent Moon Over the Sea (Yuli Andari, 2007)
2009 Program Khusus:
Islands / I Lands – Cinema in Exile
• Meta Ekologi (Gotot Prakosa, 1979)
• Promised Paradise (Leonard Retel Helmrich, 2006)
• The Sorceress of Dirah (Sardono W. Kusumo, 1992)
2011 New Asian Currents Prison and Paradise (Daniel Rudi Haryanto, 2010)
Meraih “Directors Guild of Japan Award”
2013 New Asian Currents Denok & Gareng (Dwi Sujanti Nugraheni, 2012)
2013 International Competition The Act of Killing aka Jagal (Joshua Oppenheimer, 2012)
 
Sumber: komunitasfilm.org