Monday, September 16, 2013

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo adalah Ilmuwan Indonesia Kembangkan UAV Terbesar di Asia

Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumanto PhD
Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, PhD adalah salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit. Antena ini bisa ditempel di kaca jendela rumah, kantor, mobil, hingga pesawat. Berangkat dari penemuan antena mikro ini, ia mengembangkan sistem radar masa depan, Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar (CP – SAR). Josaphat lahir di Bandung, Jawa Barat, 25 Juni 1970. Ia adalah putra kedua dari pasangan Michael Suman Juswaljati dan Florentina Srindadi. Ia mempunyai satu kakak yang sudah meninggal dan dua adik, yaitu Franciscus Dwi Koco Sri Sumantyo dan Lucia Tri Erowadanti Sri Sumantyo.
Pada tahun 1977 – 1983 Ia mulai mengenyam pendidikan formal di TK Aisyah Kandang Menjangan Kartasura, SDN IV Malangjiwan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kemudian pada tahun 1983 – 1986 ia melanjutkan ke SMPN 1 Kartasura, Sukoharjo. Selanjutnya tahun 1986 – 1989 ia melanjutkan ke SMAN 1 Surakarta atau Solo, Margoyudan, Solo dengan Jurusan Fisika (3A1). Josaphat mengaku terpacu belajar karena terpukul melihat ibunya menangis saat ia hampir dikeluarkan dari sekolah akibat prestasi belajarnya yang rendah. Sejak saat itu ia jadi ‘gila belajar’ dan selalu meraih prestasi nomor satu.
Setelah lulus dari SMA, ia kemudian mengikuti program beasiswa Science and Technology Manpower Development Program yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi. Ia kemudian lolos seleksi dan melanjutkan S-1  dan S-2 di Fakultas Teknik Elektro dan Komputer Universitas Kanazawa, Jepang, sejak 1991. Pada tahun 1995 dan 1997 ia memperoleh gelar B.Eng dan M.Eng dalam bidang rekayasa komputer dan kelistrikan di universitas tersebut. Karier penelitian radar dimulai sejak diterima sebagai peneliti di BPPT pada tahun 1989. Pada saat itu, ia terlibat dalam pengembangan radar bawah tanah, dan Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) Angkatan Darat (TNI – AD), Bandung, Indonesia dalam pengembangan Pusat Simulasi Pertempuran (PUSSIMPUR) di Bandung dan Pusat Latihan Pertempuran (PUSLATPUR) TNI – AD di Baturaja, Sumatera Selatan. Kemudian dalam rangka mendukung kegiatan riset dan studi program doktornya di bawah bimbingan Prof. Ryutaro Tateishi dan Prof. Nobuo Takeuchi, ia menjadi asisten peneliti di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang sejak tahun 2000.
Josaphat menikah dengan Innes Indreswari Soekanto (seorang assistant professor di Institut Teknologi Bandung) dan mereka memiliki seorang anak, yaitu Johannes Pandhito Panji Herdento. Pada saat Ia dan isterinya belajar bersama di Chiba University, mereka mendirikan yayasan bernama Pandhito Panji Foundation (PPF) untuk memajukan dunia penelitian, pendidikan dan seni rupa di Indonesia. Yayasan ini terdiri dari Pusat Penelitian Remote Sensing (RSRC), Pusat Penelitian Pendidikan (ERC) dan Pusat Penelitian Seni Rupa (ARC). Hasil karya mereka di bidang remote sensing telah dinikmati oleh kalangan Universitas, Lembaga Penelitian, Pemerintah Daerah hingga militer di Indonesia dan luar negeri untuk monitoring lingkungan dan bencana. Pada tahun 2002, Ia mendapatkan gelar Ph.D. dalam bidang Sains Sistem Artifisial (Applied Radio Wave and Radar Systems: Satellite onboard Synthetic Aperture Radar) dari Graduate School of Science and Technology, Universitas Chiba, Jepang dengan beasiswa dari Okamoto International Scholarship Foundation, Satoh International Scholarship Foundation dan Atsumi International Scholarship Foundation. Gelar PhD nya itu diraih hanya dalam waktu tiga tahun. Sebuah prestasi yang dianggap istimewa dan tidak dimiliki orang Jepang sehingga ia ditawari posisi staf pengajar tetap di Universitas Chiba.
Pada tahun 2002 – 2005 ia pernah menduduki posisi Lecture & Post Doctoral Fellowship Researcher di Center for Frontier Electronics and Photonics – Venture Business Laboratory (VBL), Universitas Chiba, Japan dengan berbagai penemuannya dalam bentuk antena tembus pandang (transparent antenna) dan berbagai jenis antena untuk keperluan mobile satellite communications. Dalam penelitian antena ini, ia bergabung dengan laboratorium Prof. Ito Koichi.
Josaphat Laboratory Large Scale Experimental Unmanned Aerial Vehicle (JX-1).
Bidang keahliannya adalah analisa teori hamburan gelombang mikro dan terapannya untuk microwave (radar) remote sensing, khususnya synthetic aperture radar (SAR), Scatterometer dan radar bawah tanah atau subsurface radar (VLF dan Microwave), analisa dan perancangan printed antenna untuk mobile satellite communications dan synthetic aperture radar (SAR). Ia menguasai perancangan integrasi sistem radar gelombang mikro, termasuk di dalamnya perangkat mixer, coupler, patch antenna, microwave image signal processing dan lain-lain. Ia juga merancang SAR masa depan untuk keperluan platform pesawat terbang dan satellite. Saat ini ia merancang aircraft maupun microsatellite onboard Synthetic Aperture Radar (SAR) sensor. SAR sensor ini nanti digunakan untuk monitoring permukaan bumi dan planet lain untuk pengembangan keperluan ilmu pengetahuan di masa depan.
Saat ini ia menjabat sebagai Associate Professor dan Head of Microwave Remote Sensing Laboratory di Center for Environmental Remote Sensing (Pegawai Negeri Kementerian Pendidikan dan Teknologi – Monbukagakusho, Jepang), Universitas Chiba, Jepang dan sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas dalam dan luar negeri. Ia juga menjadi dosen tamu, reviewer, examiner dan evaluator berbagai instansi di berbagai negara. Ia banyak menulis Paper (reviewed paper) di Journal dalam dan luar negeri. Selain itu ia juga telah mempresentasikan ratusan paper di simposium dalam dan luar negeri. Ia telah menerima banyak penghargaan dan research grants yang berhubungan dengan penelitian dan studinya dari lembaga penelitian dalam dan luar negeri. Serta ia telah meluluskan dan menjadi outside reviewer banyak mahasiswa program S1, S2 dan S3 dari berbagai negara.