Monday, November 18, 2013

Gitar Merk "Stephallen" Produksi Sidoarjo Salah Satu Kolektornya adalah Brian "Queen" May

Gitar Stephallen Produksi Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Stephallen adalah salah satu brand gitar Indonesia yang bisa dikatakan lebih dulu muncul di antara brand gitar made in Indonesia yang kini kita kenal. Stephallen yang bermula dari custom shop (dan tetap mempertahankan konsep custom shop-nya itu), terkesan kurang jor-joran dalam berpromo dan merambah pasar. Namun sekarang, sepertinya Stephallen kembali menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu gitar Indonesia yang patut diperhitungkan. Sebelum memasuki era produk massal, Stephallen sebenarnya sudah lebih dulu terkenal sebagai custom shop, atau membuat gitar berdasarkan desain custom sang pemesan. Kualitas Stephallen sudah diakui oleh setidaknya beberapa gitaris profesional dan musisi papan atas Indonesia. Diantaranya adalah Balawan, Tohpati, dan Dewa Budjana adalah yang menggunakan gitar keluaran custom shop-nya Stephallen ini.
Dalam ranah produk massal, Stephallen juga sudah menyediakan paling tidak tiga pilihan model. Yakni RoadStar, Neo Classical, dan Mainstream yang kini sedang kita bahas. Stephallen Mainstream bisa dikatakan model yang orisinal dirancang dan dibuat oleh Stephallen sendiri. Ada banyak unsur yang sangat khas pada gitar ini. Mulai dari bentuk body yang cenderung lebih kecil dari kebanyakan model gitar yang beredar di pasaran. Model body Mainstream ini juga hampir tidak mengacu pada salah satu bentuk desain gitar populer lainnya. Bentuk headstock yang khas Stephallen, hingga rentang skala (jarak antara bridge hingga nut) yang mengadaptasi scale 25 inci. Berbeda dengan model Fender atau Ibanez RG yang menggunakan scale 25,5 inci, atau model Les Paul yang menerapkan scale 24,75 inci. Sehingga sepintas lalu kita menangkap kesan bahwa Mainstream adalah sebuah gitar yang cenderung mungil untuk urusan ukuran keseluruhan. Material yang dipilihkan Stephallen untuk Mainstream adalah Mahogany untuk body, Maple untuk neck dengan Rosewood sebagai fretboard-nya, dengan 22 fret medium. Menggunakan sepasang pickup humbucker Stephallen custom, dengan master volume dan master tone (coil tap), serta sebuah selector 3-way model geser.
Model Internasional Gitar Stephallen
Berawal dari sebuah hobi, hingga kini akhirnya bisa mengharumkan negeri. Kecintaan Julius Salaka (pendiri stephallen guitars) terhadap musik membuatnya mulai mencoba membuat gitar untuk dirinya sendiri. Di sela-sela waktunya yang padat sebagai karyawan sebuah perusahaan kontraktor, gitar hasil buatannya ternyata tak bisa dipandang enteng. Terbukti pada saat itu banyak teman-teman Julius yang minta dibuatkan gitar atau sekedar minta dimodifikasi.
Hobinya itu bagaikan oase di padang tandus, ketika krisis melanda negeri ini pada tahun 1997. Praktis potensi yang dimilik Julius ini menjadi sebuah alternatif. Julius pun melihat potensi pasar yang menjanjikan, hingga akhirnya pria lulusan Teknik Sipil Politeknik Universitas Brawijaya, Malang ini memutuskan untuk menekuni bisnis ini secara serius. Pada tahun 2000 Julius meluncurkan merk Stephallen Guitars, yang diambil dari nama anaknya sendiri.
Julius tidak pernah mengecap pendidikan khusus dalam membuat gitar. Semua dilakukannya secara trial and error dalam waktu yang cukup lama, sehingga akhirnya menemukan formula yang pas. Kelebihan gitar buatan Julius terletak pada kenyamanannya. Stephallen Guitars dibuat sesuai dengan bentuk dan selera konsumennya. Hal ini berbeda dengan gitar-gitar yang diproduksi massal yang sudah punya standar sendiri. Produk Stephallen Guitars terasa lebih customized di tangan pemakainya