Gunung Kidul bagian selatan menyajikan petualangan mendebarkan
melalui kawasan Perbukitan Karst, bagian dari Pegunungan Karst Gunung
Sewu yang membujur di Selatan Jawa. Pepohonan yang rimbun di Luweng
Jomblang, pintu awal perjalanan Blacktrailers menuju dunia bawah tanah
ini, menyambut kembali dengan udara yang menyegarkan. Luweng
Jomblang-yang terhubung dengan Luweng Grubug-adalah sebuah area
berdiameter 40 meter yang jutaan tahun lalu ada di permukaan tanah lalu
amblas sekitar 60 meter ke bawah, membawa serta semua biota yang ada
didalamnya. Di hutan ini waktu bagai terhenti. Ekosistem dasar Luweng
mirip jutaan tahun yang lalu menyisakan tanaman yang menurut peneliti
masih dalam proses identifikasi, karena tak lagi ditemukan di seluruh
kawasan Karst Gunung Sewu.
Caver bersiap menuruni Goa Jomblang di Gunung Kidul. Gua dengan luas mulut lebih kurang 50 meter ini menjadi Goa yang sangat menarik untuk melakukan kegiatan Caving. |
Di awal penelusuran, menuruni lubang
raksasa ini memang butuh kewaspadaan dan teknik tersendiri. Untuk
kembali ke atas lalgi-lalgi kita wajib menggunakan bantuan tali untuk
naik sekitar 25 meter atau sekitar 6 lantai gedung bertingkat. Selain
menggunakan teknik SRT atau Single Rope Technique-naik menggunakan alat
bantu namun tenaga sendiri-teknik lain yang bisa dilakukan adalah teknik
hauling dan lowering. Dalam teknik ini, pengunjung gua menggunakan
peralatan pengaman, kemudian duduk manis saat diturunkan atau dinaikkan
dengan bantuan tenaga orang lain. Ibarat mengerek ember dari dasar sumur
dengan mekanisme khusus.
Seorang caver mengamati stalakmit di Goa Jomblang. |
Sumber : nationalgeographic.co.id