Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan |
Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan menduduki peringkat tertinggi dunia
Badminton World Federation (BWF), Jumat (22/11) WIB. Meski begitu,
keduanya memastikan tak akan berpuas diri dan berusaha menambah
prestasi. Posisi nomor satu dunia diraih Hendra-Ahsan atas
prestasi fenomenal yang mereka raih sepanjang 2013. Dari rilis yang
dikeluarkan BWF, Ahsan-Hendra total mengantongi 82490.0000 poin. Raihan
angka itu membuat mereka menggusur rival sejati mereka asal Korea
Selatan, Ko Sung Hyun-Lee Yong Dae, yang harus turun satu peringkat ke
posisi kedua.
Gelar Dunia 2013 yang direbut di Shanghai, China, pada Agustus lalu menjadi yang paling spektakuler. Baru dipasangkan September 2012, gelar tersebut memperpanjang rentetan prestasi yang mereka raih. Sebelumnya, gelar lain mereka capai di ajang bergengsi Super Series di Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Jepang Terbuka. Rentetan gelar dan peringkat nomor satu dunia yang kini mereka raih bukan penghalang bagi kedua pasangan untuk melanjutkan perjuangan. Mereka masih mengincar banyak gelar di tahun-tahun berikutnya, salah satunya dari turnamen bulu tangkis tertua, All England.
"Saya masih penasaran dengan gelar All England. Selain itu, kami membidik gelar di Asian Games 2014 dan BWF World Championships 2014. Selama memperkuat tim Piala Thomas, saya juga belum pernah merasakan jadi juara. Jadi ingin sekali, begitu pun Piala Sudirman," kata Hendra seperti dilansir situs resmi PBSI. Secara pribadi, buat Hendra, ini bukan kali pertama dirinya menempati peringkat teratas dunia. Dia pernah menempati posisi pertama saat berpasangan dengan Markis Kido. Saat itu, Hendra pernah mencicipi emas Olimpiade di Beijing 2008 silam. Tetapi, data menyebut keduanya belum pernah merasakan gelar di All England. Wajar jika kini, bersama Ahsan, All England menjadi sasaran utama Hendra. "Terakhir tahun 2009 jadi pasangan ranking satu dunia. Jadi sekarang senang bisa ranking satu lagi. Tapi tidak boleh berlebihan karena kekuatan ganda putra dunia makin merata," jelas Hendra.
Berbeda dengan Hendra, Ahsan baru sekali menempati peringkat tertinggi dunia. Dia mengaku terkejut dengan pencapaiannya sendiri. "Gelar juara dunia memang gelar yang paling saya idam-idamkan. Setelah bisa meraih titel ini, baru terbayang bisa jadi ganda putra ranking satu dunia. Sebelumnya sih nggak kepikiran," timpal Ahsan. "Jangan cepat puas. Kami juga mesti banyak mengevaluasi permainan kami, apa saja yang masih kurang. Kami masih terus belajar dan meningkatkan kualitas," ucap Ahsan.
Hal senada terlontar dari pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi. Pencapaian Hendra-Ahsan dalam setahun belakangan dinilai cukup baik. "Menyatukan dua pemain jadi satu pasangan ganda itu tidak mudah, butuh proses dan banyak pembelajaran. Kerasnya mampu meraih gelar juara dunia dan jadi pasangan ranking satu dunia dalam waktu satu tahun, apalagi sekarang saingannya juga banyak yang bagus-bagus. Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk pemain yang lain," pungkas Herry. Tommy ke Semifinal
Dari Hong Kong Terbuka Super Series 2013, Tommy Sugiarto lolos ke semifinal saat tampil di Hong Kong Coliseum. Dia melaju setelah mengalahkan Wang Zhengming asal China, 17-21, 21-9, dan 21-12. Hasil itu membalas kekalahan Tommy di China Terbuka Super Series Premier, pekan lalu. "Kunci kemenangan saya adalah percaya diri. Kalah dari lawan di pertemuan terakhir tentunya membuat saya ada perasaan tidak yakin, tapi saya bisa melawan rasa itu. Zhengming sempat panik saat saya bisa mengatasi perubahan kecepatan serta counter attack-nya," ungkap Tommy.
Tommy akan bertemu dengan pemenang antara Sony Dwi Kuncoro dan Kenichi Tago dari Jepang yang hingga berita ini diturunkan masih bertanding. Dari enam kali pertemuan sebelumnya, Sony selalu memenangi pertandingan. Terakhir, di China Terbuka, Sony pun menang 21-13 dan 21-17. Dengan hasil itu, kemungkinan besar di babak semifinal akan terjadi pertumpahan darah antar sesama pemain Indonesia, Tommy dan Sony. "Bertemu siapa saja saya siap. Kalau boleh memilih, mungkin maunya bertemu Sony supaya tunggal Indonesia ada wakil di semifinal," harap dia.
Gelar Dunia 2013 yang direbut di Shanghai, China, pada Agustus lalu menjadi yang paling spektakuler. Baru dipasangkan September 2012, gelar tersebut memperpanjang rentetan prestasi yang mereka raih. Sebelumnya, gelar lain mereka capai di ajang bergengsi Super Series di Malaysia Terbuka, Indonesia Terbuka, Singapura Terbuka, dan Jepang Terbuka. Rentetan gelar dan peringkat nomor satu dunia yang kini mereka raih bukan penghalang bagi kedua pasangan untuk melanjutkan perjuangan. Mereka masih mengincar banyak gelar di tahun-tahun berikutnya, salah satunya dari turnamen bulu tangkis tertua, All England.
"Saya masih penasaran dengan gelar All England. Selain itu, kami membidik gelar di Asian Games 2014 dan BWF World Championships 2014. Selama memperkuat tim Piala Thomas, saya juga belum pernah merasakan jadi juara. Jadi ingin sekali, begitu pun Piala Sudirman," kata Hendra seperti dilansir situs resmi PBSI. Secara pribadi, buat Hendra, ini bukan kali pertama dirinya menempati peringkat teratas dunia. Dia pernah menempati posisi pertama saat berpasangan dengan Markis Kido. Saat itu, Hendra pernah mencicipi emas Olimpiade di Beijing 2008 silam. Tetapi, data menyebut keduanya belum pernah merasakan gelar di All England. Wajar jika kini, bersama Ahsan, All England menjadi sasaran utama Hendra. "Terakhir tahun 2009 jadi pasangan ranking satu dunia. Jadi sekarang senang bisa ranking satu lagi. Tapi tidak boleh berlebihan karena kekuatan ganda putra dunia makin merata," jelas Hendra.
Berbeda dengan Hendra, Ahsan baru sekali menempati peringkat tertinggi dunia. Dia mengaku terkejut dengan pencapaiannya sendiri. "Gelar juara dunia memang gelar yang paling saya idam-idamkan. Setelah bisa meraih titel ini, baru terbayang bisa jadi ganda putra ranking satu dunia. Sebelumnya sih nggak kepikiran," timpal Ahsan. "Jangan cepat puas. Kami juga mesti banyak mengevaluasi permainan kami, apa saja yang masih kurang. Kami masih terus belajar dan meningkatkan kualitas," ucap Ahsan.
Hal senada terlontar dari pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi. Pencapaian Hendra-Ahsan dalam setahun belakangan dinilai cukup baik. "Menyatukan dua pemain jadi satu pasangan ganda itu tidak mudah, butuh proses dan banyak pembelajaran. Kerasnya mampu meraih gelar juara dunia dan jadi pasangan ranking satu dunia dalam waktu satu tahun, apalagi sekarang saingannya juga banyak yang bagus-bagus. Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk pemain yang lain," pungkas Herry. Tommy ke Semifinal
Dari Hong Kong Terbuka Super Series 2013, Tommy Sugiarto lolos ke semifinal saat tampil di Hong Kong Coliseum. Dia melaju setelah mengalahkan Wang Zhengming asal China, 17-21, 21-9, dan 21-12. Hasil itu membalas kekalahan Tommy di China Terbuka Super Series Premier, pekan lalu. "Kunci kemenangan saya adalah percaya diri. Kalah dari lawan di pertemuan terakhir tentunya membuat saya ada perasaan tidak yakin, tapi saya bisa melawan rasa itu. Zhengming sempat panik saat saya bisa mengatasi perubahan kecepatan serta counter attack-nya," ungkap Tommy.
Tommy akan bertemu dengan pemenang antara Sony Dwi Kuncoro dan Kenichi Tago dari Jepang yang hingga berita ini diturunkan masih bertanding. Dari enam kali pertemuan sebelumnya, Sony selalu memenangi pertandingan. Terakhir, di China Terbuka, Sony pun menang 21-13 dan 21-17. Dengan hasil itu, kemungkinan besar di babak semifinal akan terjadi pertumpahan darah antar sesama pemain Indonesia, Tommy dan Sony. "Bertemu siapa saja saya siap. Kalau boleh memilih, mungkin maunya bertemu Sony supaya tunggal Indonesia ada wakil di semifinal," harap dia.
Sumber: koranjakarta.com