Jejaring Sosial Lokal Kwikku |
Hamdi Musaad dan Ifa Alif, mahasiswa semester lima Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang tidak pernah jauh dari
laptop. Saat koran ini menemui mereka di sebuah kafe di Jalan
Sigura-gura pada Minggu (5/1) lalu, keduanya sangat serius
menggeser-geser kursor laptop. Sambil sesekali menyeruput kopi susu yang dipesannya, secara
bergantian mereka menjelaskan jejaring sosial yang belum lama ini mereka
bentuk, tepatnya pada November 2013. Kendati baru berdiri, jejaring
sosial yang mereka beri nama Kwikku tersebut telah menjaring 22.129
pengguna.
Tidak lama berselang, keduanya membuka laman www.kwikku.com, yang tak
lain alamat jejaring sosial yang mereka buat. Arah panah kursor lantas
menunjuk ke sejumlah menu tampilan di website jejaring sosial tersebut.
“Ya, kami memang selalu bawa laptop untuk mengecek ada tambahan pengguna
atau untuk mengecek hal-hal lain,” kata Hamdi membuka pembicaraan.
Pria asli Ambon yang selalu bicara dengan cepat ini menjelaskan asal
usul pendirian Kwikku. Pada 2009 Hamdi memang sudah mempunyai website
www.kwikku.com. Hanya, ketika itu yang dia unggah adalah cerita-cerita
komik yang diambil dari buku-buku. Meski begitu, Hamdi menyatakan banyak
yang menyukai website-nya. “Yang komentar banyak,” imbuh mahasiswa
kelahiran 18 Agustus 1993 itu. Nah, karena banyaknya pembaca itulah, Hamdi tiba-tiba ingin
menjadikan website-nya sebagai jejaring sosial. Setelah melakukan
persiapan, website-nya resmi beralih menjadi jejaring sosial pada
November 2013. “Sebelumnya sudah jadi, tapi kompletnya baru November itu. Kami mau
berubah karena kalau komik yang di upload aslinya kan ilegal karena
tidak ada izin,” sambung anak pertama dari tiga bersaudara itu.
Sejak itu Hamdi mengajak Ifa Alif, teman satu kelasnya, untuk menjadi
chief operating officer di website yang dia dirikan. Ketika itu mereka
berkomitmen untuk membuat jejaring sosial yang berbeda dari media sosial
lain yang sudah populer saat ini semacam Facebook dan Twitter. “Ya, mimpi besar kami memang menyaingi Facebook dan Twitter. Jika
kita terus menggunakan karya orang asing, kita memperkaya mereka,”
lanjutnya.
Karena berniat untuk berbeda itulah, Hamdi menganggap tampilan dan
manfaat Kwikku saat ini berbeda dan lebih kompleks daripada Facebook.
Tidak hanya bercerita, Hamdi menunjukkan sejumlah tampilan di Kwikku. Di
dalamnya ada sejumlah menu yang tidak ada di Facebook. Salah satunya
adalah mall online. “Para pengguna Kwikku bisa memasukkan situs online-nya dan langsung
menyambung ke kami. Setahu saya, ini yang pertama di dunia,” klaim
Hamdi.
Selain itu, ada menu kencan atau yang mereka sebut dating site. Jika
masuk ke menu tersebut, kita langsung bertemu dengan pengguna Kwikku
yang masih jomblo. Jika kita cowok, yang tertera adalah pengguna Kwikku
yang cewek dan lagi single. “Ini kita kategorikan saat mereka registrasi. Jadi, kalau ingin kenalan, langsung saja klik ini,” jelasnya.
Sumber: mix.co.id